Lebah trigona yang kami pamerkan pada acara RITECH Expo 2013 di Jakarta hanya dua koloni saja, yaitu satu koloni jenis T. Fuscobaltheata dalam media alami berupa tunggul kayu, dan satu koloni jenis T. Laeviceps dalam kotak kayu atau media buatan.
Banyak pengunjung yang penasaran, mereka ingin tahu banyak tentang lebah tak bersengat ini, awalnya ada yang takut tersengat, wajar saja karena kebanyakan orang beranggapan bahwa lebah itu bersengat. Jangan khawatir, si mungil ini tidak bersengat.
Kepenasaran pun sepertinya di alami pula oleh Ibu Gubernur Banten (Hj. Ratu Atut Chosiyah). Saking penasarannya Ibu Gubernur yang cantik ini berjongkok melihat dengan seksama seperti apa sih teuweul itu??
lihat dokumentasi kami di bawah ini:
Emang itu sarang lebah?
Kabalitbang Banten (DR. Ali Fadillah) ikut menjelaskan; ini bu teuweul itu, tidak menyengat dan sudah di budidayakan di Pandeglang Banten bahkan produknya dapat label SIDa.. Sebagai salah satu produk inovatif daerah kita.. (diskusi sambil berjongkok ria)
Iih, unyu-unyu ya??
Unyu-unyu tapi manfaatnya besar lho, bu...
Ini media alaminya, bu.. di komunitas kami lebah teuweul ini sudah dibudidayakan dalam sarang buatan.
Waah...Unik ya??
Kalau yang ini di sarang buatan... Lihat isinya bu, seperti ini. Nah, lebah mini ini hidup berkoloni dipimpin oleh seekor Ratu. Eh.. maaf, bu. Maksud saya ratu lebah.
Nanti saya akan berkunjung ke komunitas..., (di tunggu bu...)
Sampai jumpa...
No comments:
Post a Comment
Agar blog ini lebih baik, mohon isi komentar di bawah sebelum Anda meninggalkan blog kami. Terima kasih atas kunjungannya...