Sebelum menjelaskan bagaimana cara mencari lebah trigona di alam terlebih dahulu kita perlu mengetahui apa dan bagaimana lebah trigona mempertahankan diri, bagi yang sudah tahu cukup ikut menyimak saja.
Sebagaimana kita tahu lebah trigona adalah lebah berukuran kecil yang tak memiliki sengat, namun demikian bukan berarti mereka lemah dalam hal pertahanan diri, selain mengandalkan propolis sebagai pertahanan mereka juga memiliki gigitan yang lumayan kuat, memiliki trik dalam menentukan sasaran penyerangan, bila menyerang manusia biasanya mereka memilih bagian tubuh kita yang lumayan vital dan memiliki daerah kejut seperti lubang hidung, lubang telinga, leher, mata dan sela-sela rambut. Walau pun gigitannya tidak membahayakan namun terasa cukup mengejutkan dan mengganggu bila terus di biarkan. Setiap lebah memiliki kebiasaan menyerang orang yang pertama mereka kenali, jadi jangan heran kalau melihat ada seseorang yang terus di kejar-kejar sementara temannya yang lain di cuekin…
Untuk
menghindari serangan brutal para lebah, orang tua kita mengajari cara
mengatasinya dengan mantera-mantera tertentu, contohnya baca ejaan caraka ‘hanacaraka..dst’ tapi dibacanya harus
terbalik, atau berkata berulang-ulang kalimat ‘pait-pait’ ketika lebah menyerang kita. Kalau kita turuti ajaran
tersebut dijamin bodoh dan makin tertinggal dalam bisnis perlebahan, hehehe…
Cara terbaik
menghindari serangan lebah trigona adalah memahami karakter lebah itu sendiri,
contohnya lebah trigona sangat senang dengan orang yang berkeringat apalagi
yang belum mandi, apeknya tubuh orang yang belum mandi akan menarik perhatian
para lebah. Mengapa demikian? Dalam dunia ilmiah lebah trigona dikenal juga
sebagai lebah keringat (sweat bee), mereka cenderung menyukai keringat karena
dalam setiap keringat mengandung mineral penting yang di butuhkan oleh setiap
lebah. Nah, orang yang belum mandi cenderung lebih berkeringat karena suhu
tubuhnya lebih tinggi dibanding orang yang sudah mandi, jadi jangan coba-coba
mendekati sarang lebah trigona bila Anda belum mandi.
Bila Anda sudah
tahu cara menghindari serangan lebah maka tinggal belajar mengenali tempat-tempat
dimana saja lebah trigona bersarang di alam. Di daerah tertentu lebah trigona
dengan mudah dapat kita temukan di kawasan pemukiman warga, mereka biasa
bersarang di bagian konstruksi rumah, dangau di kebun, kandang ternak dan
ditempat lain yang dibuat manusia.
Bangunan yang
ditinggali lebah trigona biasanya di bangunan yang masih tradisional seperti
rumah panggung atau rumah setengah badan. Di bangunan seperti ini mereka
memilih bersarang di bagian-bagian yang sulit di jangkau dan sering diabaikan
manusia, contohnya di bagian atap rumah, penahan palupuh (lantai bamboo), daun pintu dan tempat lainnya.
Ada yang
berpendapat keberadaan sarang lebah disekitar pemukiman warga ditenggarai karena
rusaknya hutan kita yang kian parah dari hari kehari, kerusakan hutan mendorong
lebah hijrah ke tempat yang dianggap lebih aman untuk beregenerasi. Pendapat
tersebut mungkin ada benarnya namun kurang tepat saja, faktanya sudah sejak
jaman dulu lebah trigona itu biasa hidup berdampingan dengan manusia padahal
saat itu keberadaan hutan kita masih sangat baik dan menyediakan sumber pakan
yang melimpah ruah. Alasan banyaknya lebah trigona memilih bersarang di
bangunan warga merupakan hal yang menarik untuk diteliti lebih lanjut.
Berdasarkan
hasil penelitian saya jenis lebah yang biasa bersarang disekitar pemukiman
warga di dominasi oleh jenis lebah trigona yang berukuran tubuh kecil seperti
T. laeviceps, T. iridipennis, T. incisa, dan T. hockingsii. Sedangkan lebah
trigona yang bertubuh lebih besar biasanya lebih memilih bersarang di lokasi
yang sulit dijangkau manusia, seperti di puncak gunung, tebing, lembah, aliran
sungai besar dan hutan belantara.
Di alam bebas
lebah trigona bersarang di pepohonan yang berlubang, di batuan berongga, di
batu karang dan di tanah bertebing, hampir semua jenis lebah trigona mampu
bersarang di seluruh media yang disebutkan tadi, walau ada jenis tertentu yang
sangat spesifik dalam memilih media sarang seperti T. thoracica yang mayoritas
memilih tanah sebagai media sarang koloninya. Jenis lain yang memilih media
tertentu sebagai sarangnya adalah T. Itama, jenis ini cenderung memilih media
kayu untuk sarangnya seperti di lubang pohon-pohon besar dan atau tunggul dari
kayu keras.
Untuk menemukan
sarang lebah trigona di alam memerlukan kejelian dalam mengenali ciri-ciri
sarang, setiap sarang lebah trigona memiliki jalur pintu masuk (entrance) yang
khas dan gampang dikenali karena menggunakan beragam material propolis dalam
membangunnya. Ada beberapa bentuk pintu masuk ke sarang lebah trigona, ada yang
berbentuk seperti corong, seperti pipa dan ada yang hanya mengoles-oleskan
resin dan getah disekitar pintu masuknya, yang pasti setiap pintu masuk lebah
trigona ditandai oleh getah dan resin serta material lain yang diatur dan hanya
dikenali oleh masing-masing koloni.
Resin dan getah
penanda koloni, selain ditempatkan disekitar pintu masuk ditempatkan pula di
beberapa tempat tertentu yang jaraknya tidak jauh dari lokasi sarang, tanda itu
ada yang ditempelkan di batuan, di bagian pohon dan media lain seperti daunan
kering. Tanda khusus dibuat koloni lebah diperkirakan sebagai petunjuk arah dan
pengaturan rute yang ditentukan oleh setiap koloni lebah trigona agar mudah
kembali ke sarangnya. Tanda khusus itu dibuat oleh para lebah pekerja dan hanya
mereka yang mengenali petunjuk-petunjuk arah itu, sedangkan koloni lebah yang
lain memiliki petunjuk arah yang berbeda, jadi dipastikan tiap koloni tidak
akan tersasar ke sarang koloni lain. Secara fisik tanda khusus itu dapat kita
kenali asal kita jeli dalam mencarinya.
Demikianlah
sobat, bagaimana cara mencari sarang lebah trigona di alam bebas. Mereka ada
dimana-mana asal kita mau mencarinya. Namun, mohon di ingat melakukan perburuan
lebah trigona di alam bebas dapat berisiko mengurangi populasi lebah trigona di
alam, hal ini kurang bijak dilakukan kecuali untuk tujuan pelestarian melalui
pembudidayaan, itu pun harus ditunjang dengan pengetahuan yang cukup tentang
lebah tak bersengat sebelum Anda berpikir membudidayakannya. Kalau tidak,
alih-alih pelestarian malah memusnahkan spesies lebah trigona di alam yang merupakan kekayaan keanekaragaman hayati bangsa kita.
Jadi utamakanlah pelestarian alam dulu ya..
Bila ingin mengetahui lebih lanjut serta memiliki kemampuan budidaya lebah trigona, sobat bisa ikut Pelatihan Teknis Budidaya Lebah Trigona pada program 2nd Natural School yang diselenggarakan komunitas kami, terbuka untuk umum. Sampai jumpa...
bisakah saya mendapatkan info pelatihan trigona selanjutnya, minta tolong WA saya di 08111550586
ReplyDelete