Mari kita renungkan: “Apabila satu spesies lebah punah maka 14% spesies tanaman di bumi akan
ikut punah…”
Postingan
ini merupakan pembelaan atas lebah pribumi (dorsata, cerana dan trigona) yang
keberadaannya nyaris tersisihkan selama beberapa tahun
kebelakang.
Kami
pernah menemukan orang-orang yang menganggap remeh nilai dari hasil kerja keras lebah pribumi, mereka menghargainya di bawah
lebah penjajah (apis meilvera). Ketahuilah, bangsa kita ini sudah cukup lama terjajah oleh produk madu lebah luaran yang telah dibudidayakan secara masif
di tanah air kita dan membanjiri produk madu dalam negeri, walau saya sendiri
tidak tahu persis berapa puluh tahunkah
lebah dari negeri belanda itu menjajah
produktifitas madu local kita. Padahal beberapa fakta menyatakan produk madu lebah
local lebih baik khasiatnya daripada madu dari lebah imporan.
Harus
di akui memang ada beberapa kelemahan yg dimiliki lebah pribumi kita, yaitu kurang
produktif dan sebagian sulit dibudidayakan. Di antaranya yaitu:
Odeng
atau Lebah Pengelana (apis dorsata) merupakan lebah yang hingga saat ini belum dapat dibudidayakan sementara
produk madunya jor-joran di perjual-belikan di pasaran, untuk memperoleh madu
odeng hanya dapat dilakukan melalui perburuan tanpa memperdulikan pelestarian
spesiesnya. Apabila hal ini dibiarkan, suatu saat kelak tentunya lebah jenis
ini akan punah dari belahan bumi. Menurut pendapat beberapa ilmuan, apabila satu
spesies lebah punah maka 14% spesies tanaman di bumi akan ikut punah. Bahaya
amat!
Nyiruan
atau Lebah Madu (apis cerana)
lebah madu pribumi sejati ini nyaris dilupakan, lebah ini memang cenderung liar
tapi sudah bisa dibudidayakan walau terkendala dengan perangainya yang seneng
kabur-kaburan kalau di sekitar habitatnya kurang sumber pakan (atau ga
kebayar kontrakan kali…). Selain itu karena produktivitas madunya kurang ‘banyak’
bila dibanding apis meilvera, lebah local ini kurang diminati oleh peternak
besar yang hanya memikirkan keuntungan finansial semata…
Selanjutnya...
Teuweul/Lanceng
atau Lebah Kelulut (trigona/meliponini) adalah lebah yang tak memiliki sengat dan bertubuh
mungil, bagi kami mereka seperti ilmuwan yang menghususkan diri dalam
labolatorium alam; di dalam sarangnya mereka mengumpulkan senyawa-senyawa
alamiah yang kompleks bagi kepentingan hidup mahluk lain (terutama kita) yang
kadang hanya mengeksploitasinya demi kepentingan materi semata; di luar
sarangnya mereka pun bekerja keras agar beragam tanaman tetap melanjutkan
eksistensinya, bahkan lebih dari itu mereka telah menyilangkan tanaman dengan
canggih melalui penyerbukan (polikultur).
Demi bumi hijau dan manisnya madu, tetap hepi dan optimis kayak dia tuh..... Piss!
No comments:
Post a Comment
Agar blog ini lebih baik, mohon isi komentar di bawah sebelum Anda meninggalkan blog kami. Terima kasih atas kunjungannya...