Kali
ini kami akan membahas tentang binatang dan serangga yang dapat membunuh
kawanan lebah trigona berdasarkan pengalaman langsung yang ditemui selama
membudidayakan lebah trigona.
Beternak lebah trigona memang menguntungkan, namun sama halnya dengan mengusahakan ternakan lain beternak lebah trigona juga tidak lepas dari kendala-kendala yang merugikan, salah satunya adalah persoalan hama, predator dan kompetitor.
Berikut adalah jenis hama, karateristik dan modus pembunuhannya sesuai dengan peringkatnya:
Pembunuh Sadis: KETIP
HITAM
Ketip hitam atau di daerah kami disebut kebo-keboan merupakan jenis serangga
pembunuh lebah yang sangat ganas. Serangga ini selain memangsa madu dan bee
polen juga memangsa larva lebah, yang lebih merugikannya lagi selain memangsa
semua isi koloni ia juga menyimpan larva keturunannya di dalam pot-pot madu,
polen dan pot larva lebah. Larva serangga ini bentuk fisiknya menyerupai
belatung, yang cepat membesar. Belatung-belatung larva ketip hitam ini juga
ikut memangsa semua bagian yang ada dalam sarang lebah trigona. Dapat
dibayangkan, dalam hitungan hari kondisi koloni lebah menjadi hancur porak
poranda hingga akhirnya seluruh koloni lebah trigona habis tak tersisa.
Secara fisik ketip hitam sejenis dengan ketip yang
sayapnya totol-totol yang akrab sebagai sahabat petani karena kemampuannya yang
mampu mengusir hama tanaman lainnya. Selain mampu terbang dengan cepat, hama
ini memiliki kemampuan menerobos dan nyeruduk seperti kerbau ngamuk. Ia
memiliki kulit dan sayap yang lumayan keras, bertubuh kecil dan agak pipih.
Lebar tubuhnya sekitar 5-6mm dengan kepipihan tubuh 2-3mm. karena ukurannya
yang kecil itulah, hama yang satu ini mudah masuk ke lobang kotak koloni yang
rata-rata berdiameter 1 cm.
Penjajah: SEMUT
LAEVICEPS
Nyaris semua
jenis semut merupakan musuh alami dari semua jenis lebah. Namun demikian jenis
semut yang paling berbahaya bagi lebah adalah semut gula (laeviceps). Semut
adalah salah satu serangga berkoloni, memiliki ratu dan penyuka nectar sama
dengan lebah.
Semut laeviceps memiliki ukuran tubuh yang lebih
besar dibandingkan jenis semut yang lain, bertubuh kokoh dan biasanya berwarna
hitam kecoklatan. Kemampuan semut dalam penyerangan ke koloni lebah cukup gigih
dan kuat, biasanya dilakukan dalam formasi kelompok. Apabila mereka sudah
berhasil masuk ke lingkungan koloni maka dapat dipastikan sang empunya rumah
akan dengan mudah terusir dari rumahnya dan kawanan semut dengan waktu singkat
menggasak semua harta benda yang dimiliki lebah.
Setelah itu apakah mereka akan pergi?
Tidak. Setelah pemilik rumah terusir, kawanan semut
tersebut tanpa ragu akan menempati rumah itu, bersarang dan berkembangbiak di
kotak koloni lebah dengan sentosa.
Si Oportunis: LABA-LABA
Seperti kebiasaanya, laba-laba mencari mangsa dengan
membentangkan jalinan jaringnya. Entah kebetulan atau disengaja, laba-laba
biasanya membentangkan jaring di tempat-tempat strategis jalur aktivitas lebah
trigona. Dari pantauan kami, setiap hari ada saja lebah trigona yang nyangkut
di sana, karena walau siangnya jaring laba-laba di bersihkan, esok paginya
jaring tersebut sudah terpasang lagi. Hukum alam, ekosistem, mata rantai
berlaku…
Si Pengintai: CICAK
cicak adalah binatang penyeimbang pada mata rantai predator lebah trigona, karena selain memangsa lebah, si rakus ini memangsa juga serangga musuh lebah yaitu ketip, semut dan
laba-laba. Karena tubuhnya besar, binatang ini hanya bisa memangsa lebah
trigona yang lagi apes saja, jadi
persentase bahayanya kecil bila dibandingkan musuh alami lebah trigona yang
lain. Tapi bagaimana pun binatang yang satu ini tetap berbahaya bagi
kelangsungan dan tata hidup koloni lebah, karena yang biasa mereka mangsa
merupakan lebah pekerja, yang rajin bolak-balik masuk-keluar kandangnya.
No comments:
Post a Comment
Agar blog ini lebih baik, mohon isi komentar di bawah sebelum Anda meninggalkan blog kami. Terima kasih atas kunjungannya...