T. Itama (koleksi Komunitas 45) |
Sobat,
konsentrasi kami di bidang lebah trigona memang acapkali nyaris buyar ketika
ada beberapa teman menyarankan agar kami pun membudayakan lebah bersengat
seperti Apis cerana dan Apis mellifera, saran ini muncul barangkali dikarenakan
melihat beberapa factor dintaranya rendahnya produksi madu pada budidaya lebah
trigona dibandingkan apis. Hal tersebut memang perlu diakui dengan jujur, lebah
trigona bukanlah penghasil madu terbanyak tapi justru sebaliknya, namun ada beberapa
alasan yang kami anggap penting untuk menolak saran itu, yaitu bahwa kami tetap
akan memegang teguh komitmen awal berdirinya Komunitas 45 sebagai komunitas
yang spesialisasi di bidang lebah tak bersengat, baik pada sisi budidaya,
produksi, bisnis dan factor penting lainnya seperti pelestarian lingkungan
sebagai habitat dan sumber pakan lebah trigona.
Rendahnya
produksi madu lebah trigona bukan berarti tidak menjanjikan secara bisnis. Madu
lebah trigona memiliki nilai eksotisme dan manfaat yang lebih baik bagi
kesehatan apabila kita mengelolanya dengan jujur. Kejujuran produsen dan
kepercayaan konsumen dalam bisnis pa pun merupakan modal penting. Nilai besar
yang ingin saya raih selaku pendiri komunitas yaitu lestarinya beragam spesies
lebah trigona di wilayah Banten khususnya dan umumnya di Indonesia dan di
seluruh Negara-negara yang dilintasi garis khatulistiwa.
T. Itama (Koleksi Komunitas 45) |
Pengusaaan
ilmu perlebahan pada bisnis ini tentunya sangat diperlukan. Pengetahuan saya
tentang lebah bersengat sangat terbatas. Ilmu memang perlu dicari dan di dalami,
namun bagi saya ilmu adalah pilihan dan saya lebih memilih mendalami
pengetahuan tentang lebah trigona dibandingkan lebah bersengat. Komunitas 45
akan tetap berkonsentrasi terhadap budidaya lebah tak bersengat namun akan selalu memberikan
dukungan terhadap pelaku budidaya lebah bersengat (A. mellifera dan A. cerana)
selama memiliki misi yang sama untuk menyelamatkan bumi dari kerusakan dan
keserakahan manusia.
Seringkali
saya beropini, bahwa bisnis ini tidak mudah namun juga tidak sulit, asal mau
serius dan iklhas menjalaninya. Sekecil apa pun mahluk Tuhan tetap memiliki
makna dalam dunia ini, apalagi lebah yang sudah difirmankan Tuhan dalam
beberapa kitab suci yang diyakini sebagai pedoman hidup oleh sebagian besar
umat manusia di bumi ini.
No comments:
Post a Comment
Agar blog ini lebih baik, mohon isi komentar di bawah sebelum Anda meninggalkan blog kami. Terima kasih atas kunjungannya...