Sobat,
artikel ini saya pikir perlu kami posting, mengingat seringkali para pengunjung
yang bertanya tentang maksud dari tulisan di sebuah backdrop besar pada workshop
komunitas yaitu tulisan ‘Pandeglang Repoeblik Teuweul’.
Teuweul adalah nama local
lebah trigona bagi orang Sunda, selain sebutan teuweul di Banten sendiri dikenal dengan banyak nama yaitu ko’ok, lanceng, klanceng dan semut madu. Mengapa demikian, karena sejak
jaman dahulu Banten merupakan sebuah wilayah yang berdiri atas keberagaman dan
pencampuran etnis, hal itulah yang membuat lebah trigona pun memiliki banyak
sebutan di sini. Perihal lebih memilih nama teuweul daripada nama yang lain yaitu
dikarenakan nama teuweul itu lebih banyak dikenal orang sebagai lebah tak
bersengat di Banten.
Tulisan
tematik Pandeglang Repoeblik Teuweul pada komunitas 45 sama sekali tidak bertujuan
dan bermakna politik apa pun. Komunitas 45 adalah sebuah komunitas yang
dibangun dengan komitmen politik putih; anggota kami memiliki kebebasan untuk
ikut serta atau pun tidak dalam kegiatan politik yang sekarang ini meramaikan negeri
ini. Makanya di sepanjang jalan masuk ke kawasan Kampung Madu Teuweul tidak
kami perbolehkan memasang gambar parpol atau calon legislative. Ini jalur
putih, saudara-saudara…
Sesuai
dengan lambang komunitas 45 (telapak tangan yang mengajak bersalaman), kami
senang menjalin persahabatan dan persaudaraan dengan siapa pun asal memiliki
niatan yang sama untuk ikut serta melestarikan lingkungan dan budaya, tanpa
mengenal ras, suku, bangsa, agama, strata sosial, strata ekonomi, politik dan sebagainya
yang seringkali mengkotak-kotakan kita selaku umat manusia yang sebenarnya sama di
mata Tuhannya.
Tematik
utama komunitas 45 ini, kami perkenalkan kepada publik pada saat pelaksanaan
pameran Pandeglang Expo tanggal 5 April 2013 lalu. Tema ini dibuat dengan alasan
yang dapat kami pertanggungjawabkan. Pengertian “Repoeblik” sendiri pada tema
ini adalah sebuah satu kesatuan besar yang terdiri dari beragam perbedaan.
Berdasarkan pantauan kami, Pandeglang menyimpan keanekaragaman spesies lebah
trigona. Semua spesies lebah trigona yang ada di Pulau Jawa masih tersimpan
dengan baik di wilayah Pandeglang, ini dikarenakan kondisi alam dan lingkungan
Pandeglang masih ideal dijadikan habitat oleh para lebah trigona.
Penyebaran
lebah trigona di pandeglang, masih cukup merata. Hal itu terbukti berdasarkan
hasil penelitian sederhana kami yang terkonsentrasi di dua pos pemantauan yang
terletak di dua kecamatan yang berdampingan di wilayah Pandeglang. Hasil
penelitian itu memberikan gambaran bahwa ditemukan sekitar 16 spesies lebah
trigona di dua pos tersebut dengan jumlah sample yang cukup besar.
Selain mengukur populasi, kami pun mencari jawaban atas hipotesis penting lainnya yaitu: Media apakah yang paling banyak dipilih koloni lebah trigona untuk bersarang di Pandeglang? Media tersebut dibagi dalam dua kategori media, yaitu media alami dan media buatan. Media alami adalah media yang sejak awal-mulanya tersedia secara alami tanpa rekayasa manusia, seperti di kayu berlubang, batuan berongga, tebing tanah, dan sejenisnya. Sedangkan yang dimaksud media buatan pada penelitian ini yaitu media yang dibuat atau direkayasa oleh manusia yang bukan diperuntukkan bagi koloni lebah trigona, seperti pada struktur bangunan rumah, gubuk kayu, dangau dan kandang ternak.
Sebagaimana
data hasil penelitian kami, menunjukkan bahwa beragam jenis koloni lebah
trigona di Pandeglang mayoritas memilih tinggal di media A (media buatan) di banding
media alami.
Inilah
alasannya mengapa tema Komunitas kami menyebut Pandeglang sebagai republiknya
lebah trigona, karena selain memiliki keanekaragaman spesies, di Pandeglang
lebah trigona hidup sangat dekat dengan kehidupan dan keseharian warga.
Dengan
adanya tema ini di Komunitas kami sebenarnya ada satu hal yang membuat saya merasa tidak enak,
karena saya seringkali di sebut Presiden Repoeblik Teuweul oleh pengunjung. Ada
ada saja, hehehe….
No comments:
Post a Comment
Agar blog ini lebih baik, mohon isi komentar di bawah sebelum Anda meninggalkan blog kami. Terima kasih atas kunjungannya...