Beberapa hari yang lalu, seorang anggota komunitas yang bertanggungjawab di wilayah puncak Gunung Karang mengantarkan sebuah koloni lebah trigona yang tinggal di tunggul kayu pohon Maja. Setelah kami lakukan identifikasi fisik, koloni trigona tersebut ternyata T. itama. Koloni ini diselamatkan dari pengrusakan warga pencari kayu bakar, awalnya mungkin sarang itu mau dibelah menjadi kayu bakar, madunya di ambil dan larvanya di pepes. Oh, ya... kebanyakan warga sangat menyenangi pepes larva lebah karena rasanya yang katanya 'gurih-gurih nyoy...' . Waduh [?!/?@* = dibacanya puyeng]
|
koleksi Komunitas 45 |
Kalau sudah begitu, habislah sudah masa depan koloni lebah spesies ini, karena dengan peristiwa 'dipepes' tidak mungkin lagi koloni beregenerasi; Ratunya mati, anaknya mati, bakal anaknya pun ikut mati dan terkubur dalam perut orang. Biarlah Ratu Atut ditangkap KPK, yang penting Ratu lebah trigona ini harus diselamatkan! Waduh kok ngawur ya [?!/?@* = dibacanya
puyeng]
Biar tidak tambah ngelantur, di bawah ini ada dokumentasinya:
|
Koleksi komunitas 45 |
|
Koleksi Komunitas 45 |
|
Koleksi Komunitas 45 |
|
Koleksi Komunitas 45 |
|
Koleksi Komunitas 45 |
Ayo, dukung pelestarian lingkungan dan dukung pemberantasan korupsi di Bumi Indonesia!!! (awas, jangan di balik ya!)
No comments:
Post a Comment
Agar blog ini lebih baik, mohon isi komentar di bawah sebelum Anda meninggalkan blog kami. Terima kasih atas kunjungannya...