Terkait dengan system reproduksi lebah trigona pada artikel sebelumnya, berikut ini kami bahas mengenai metamorphosis lebah trigona.
METAMORFOSIS
Lebah trigona mengalami metamorfosa lengkap. Dalam proses
metamorfosa terjadi empat fase yaitu: telur, larva, pupa dan dewasa. Di bawah ini
penjelasan singkat mengenai proses metamorfosa tersebut.
Telur
[gambar bentuk susunan telur lebah trigona]
Dimulai dengan telur yang ditelurkan dalam sel berupa pot-pot
yang di buat oleh lebah pekerja berbahan baku wax dan sedikit resin. Pot penyimpanan
telur pada lebah trigona ada dua bentuk utama tergantung jenis dan spesies
trigonanya, yaitu berbentuk spiral dan menggunduk. Telur lebah berbentuk bulat dengan
diameter yang berbeda-beda tergantung jenis trigonanya. Trigona (meliponini)
berukuran besar seperti Itama dan Apicalis sel telurnya pun besar, sedangkan
jenis lainnya lebih kecil sekitar 0,2 mm. Ukuran telur dalam satu jenis koloni +10%
berbeda atau lebih besar, ini adalah telur calon ratu. Telur menempel ditengah-tengah dasar sel dalam
posisi tegak lurus. Telur lebah berangsur-angsur condong kemudian rebah pada
dasar sel sebelum menetas. Fase telur untuk semua strata yaitu 3 hari.
Telur lebah trigona dihasilkan oleh ratu lebah dan betina
pekerja.
Ada dua jenis telur yang dihasilkan ratu lebah yaitu telur
fertil dan infertil. Telur fertil adalah telur yang dibuahi spermatozoa, yang
akan menetas menjadi lebah ratu dan lebah pekerja. Telur infertil adalah telur
yang tidak dibuahi spermatozoa yang akan menetas menjadi lebah jantan. Telur
infertil dikeluarkan lebah ratu jika ratu sudah tua dan koloni sudah padat
untuk membentuk koloi baru.
Jenis telur yang dihasilkan ratu lebah tergantung bentuk sel
tempat bertelur yang disediakan oleh lebah pekerja. Lebah ratu sebelum bertelur
mengamati sarang-sarang yang akan dijadikan tempat bertelur. Pengamatan
dilakukan sekitar 24 jam. Lebah ratu akan mengenali sel dengan kaki depannya
atau ujung abdomennya saat akan meletakkan telur.
Telur yang di keluarkan ratu pada sel-sel akan menjadi lebah
dengan strata yang sesuai dengan bentuk selnya. Pada lebah bersengat hal ini
juga tergantung jenis makanan yang diberikan lebah pekerja pada larva, misalnya
calon ratu diberi makan royal jelly, calon pekerja diberi makan worker jelly,
pollen dan madu, sedangkan calon jantan di beri makan drone jelly. Hal ini
tentunya tidak berlaku pada lebah trigona, karena lebah trigona merupakan lebah
yang sudah di didik secara mandiri sejak lahir, lebah pekerja telah menyimpan
makanan yang cukup dalam telur sampai tibanya menetas. Dan setelah lahir, anak
trigona akan belajar sendiri mengenali makanan dan bagaimana caranya mencari
makan.
Selain telur yang berasal dari ratu lebah, telur lebah juga
dihasilkan oleh lebah pekerja.
Lebah pekerja mempunyai sifat parthogenesis yaitu apabila
ratu mati atau hilang dan larva calon ratu tidak ada, lebah pekerja akan
bertindak sebagai laying worker, atau
lebah pekerja yang mampu bertelur. Telur yang dihasilkan adalah telur infertil
dan akan berkembang menjadi lebah jantan. Seekor lebah pekerja hanya mampu
bertelur hanya sebanyak + 25 butir seumur hidupya. Secara alami koloni
lebah membesarkan sel-sel lebah ratu dalan 3 kondisi yaitu pada saat ratu tua,
ratu hilang atau pergi meninggalkan koloni.
Larva
Fase larva calon ratu memerlukan waktu selama 5 ½ hari, larva
calon pekerja 6 hari dan larva calon jantan 6 ½ hari. Larva berupa tempayak
tanpa kaki dan berwarna putih yang rebah melingkar dalam dasar sel sisiran.
Panjang larva pertama kali menetas sekitar 0,2 mm dan beratnya belum di timbang
(hehehe…).
Larva lebah pekerja tumbuh sangat cepat, kenaikan berat
badannya sekitar 1500 kali dalam 5 hari. Sedangkan larva lebah ratu dan jantan
pertumbuhannya 2 kali lebih cepat di banding lebah pekerja.
Pupa
dan Dewasa
[tanda lingkaran merah adalah lebah trigona muda]
Fase pupa calon ratu memerlukan waktu 7 ½ hari, calon pekerja
12 hari dan calon jantan 14 ½ hari. Di dalam sel ia mulai merubah posisinya
sampai akhirnya tumbuh vertikal dengan kepala mengarah ke bawah dan mulutnya
memintal cocoon, kemudian larva
memasuki fase pupa.
Perubahan besar terjadi pada fase pupa yaitu dari bentuk
larva ke bentuk lebah dewasa. Pupa berwarna putih dan 5 hari sebelum lahir
lebah (pupa) berpuasa dan selama waktu tersebut terbentuk organ – organ lebah
dan jaringan tubuh dewasa disertai dengan perubahan warna yang setiap hari
tampak lebih jelas. Sewaktu berkembang sempurna, lebah akan memakan sebagian
tutup sel sebagai jalan keluar dengan menggunakan rahang bawah dan dibantu
lebah pekerja kemudian lebah keluar dari sel menjadi lebah dewasa. Munculnya
lebah muda pada hari ke 15-16, lebah pekerja muda pada hari ke 20-21, dan lebah
jantan pada hari ke 22-24 dari fase telur.
Sangat bermanfaat buat peternak lebah trigona
ReplyDelete