Sebagaimana kita tahu lebah trigona (stingless bee) adalah insekta
penghasil madu, beepollen (serbuk sari), propolis (zat perekat) dan malam hitam
(black wax). Namun kali ini kita akan membahas tentang anatomi dan system reproduksi
lebah tak bersengat tersebut bukan hasil produk alaminya.
Artikel tentang anatomi dan system reproduksi lebah trigona
ini merupakan permintaan beberapa teman di komunitas, jadi mohon maaf apabila penjelasan
tentang anatomi ini belum lengkap, mengingat masih sulitnya mencari referensi
tekstual tentang lebah mini ini, jadi penjelasan tentang anatomi pada artikel ini
merupakan hasil kolaborasi antara beberapa sumber dan penelitian dan kajian penulis
sendiri.
ANATOMI
Seperti lebah bersengat, anatomi lebah trigona terdiri dari
tiga bagian utama, yaitu :
Kepala
(head)
Kepala lebah trigona berbentuk segitiga, mempunyai berbagai
fungsi organ yaitu mata, antena dan mulut.
Mata lebah ada dua
macam yaitu compound eyes (mata
majemuk) yang berfungsi untuk melihat jarak jauh, dan ocelli (mata sederhana) yang berfungsi untuk melihat jarak dekat.
Sepasang antenna comb
memiliki fungsi sebagai organ peraba, untuk memilih dan memisahkan pollen atau materi
asing lainnya.
Mulut lebah trigona
terdiri dari sepasang mandibula untuk memotong benda keras, dan probosa atau
lidah untuk menghisap cairan seperti nektar dan air.
Dada
(thorax).
Dada merupakan pusat pergerakan dari lebah trigona memiliki 3
pasang kaki dan 2 pasang sayap. Thorax lebah trigona memiliki 4 segmen yaitu: prothorax
(dada depan) menopang sepasang kaki utama: mesothorax (dada tengah) menopang
sepasang kaki tengah dan sepasang sayap: metathorax (dada belakang) menopang
sepasang kaki belakang dan sepasang sayap, untuk lebah pekerja mempunyai modifikasi
khusus pada kaki belakang yang memungkinkan lebah membawa pollen, resin dan getah.
Perut
(abdomen)
Fungsi perut atau abdomen adalah sebagai pompa untuk
mensirkulasikan darah dan oksigen ke seluruh tubuh lebah dan sebagai tempat
menyimpan 3 macam kelenjar penting yang dimiliki lebah.
Kelenjar tersebut yaitu : Kelenjar malam (wax glands) untuk
menghasilkan malam sebagai bahan untuk membuat sarang yang sebelumnya dikunyah
terlebih dahulu oleh lebah setelah di sekresikan dari kelenjar malam; Kelenjar aroma
(scent glands), untuk menghasilkan bau sebagai alat pertahanan koloni dan
petunjuk bagi lebah pekerja sewaktu pulang dari mencari makan; dan Kelenjar
racun (apitoxin, beevenom), untuk menghasilkan racun sebagai alat pertahanan
diri dari serangan musuh.
SISTEM REPRODUKSI
Sistem reproduksi lebah trigona memiliki perbedaan pada
tiap-tiap starta. Oh, ya. Dalam tata kehidupan lebah (semua jenis lebah)
memiliki tingkatan derajat atau strata yaitu strata Ratu lebah, lebah Pejantan,
dan lebah Pekerja.
Alat reproduksi untuk setiap strata terbentuk sejak fase
pupa.
Alat reproduksi jantan terdiri dari sepasang testis yang
menghasilkan spermatozoa, dan mampu menghasilkan 10-200 juta spermatozoa.
Testes terdapat di sisi perut menempel pada vas
deferens. (ini bahasa bikin puyeng
kan?). Vas deferens berfungsi sebagai saluran spermatozoa. Saat spermatozoa
keluar dari testes akan menuju vesica
seminalis kemudian ke saluran ejakulatoris dan berakhir di penis. Vesica
seminalis berfungsi sebagai tempat menyimpan semen selama belum terjadi
perkawinan. Ketika terjadi perkawinan, maka spermatozoa akan menuju ke penis
kemudian ke vagina dan kemudian masuk ke kantong spermatheca pada alat reproduksi lebah ratu.
Alat reproduksi lebah pekerja merupakan jenis kelamin betina
yang pada dasarnya sama dengan jenis kelamin ratu. Alat kelamin lebah pekerja
tidak sesempurna alat kelamin ratu, tetapi lebah pekerja dapat bertelur namun
telur yang dihasilkan hanya telur infertil yang menghasilkan lebah jantan.
Alat reproduksi lebah ratu merupakan jenis kelamin betina
yang alat reproduksinya berkembang sempurna. Alat reproduksinya terdiri dari
ovarium, oviduct, uterus, bursa copulatrx, spermatheca, dan vagina.
Ovarium lebah ratu berukuran besar dan berjumlah dua yang
hampir memenuhi rongga abdomen, dan di dalam ovarium terdapat ovariole yang berfungsi sebagai tempat
produksi ovum. Ovum akan menuju saluran sempit yang disebut oviduct yang berfungsi sebagai saluran
menuju vagina. Vagina terbentuk dari dua oviduct yang berasal dari dua ovarium
dan bersatu membentuk saluran yang disebut bursa
copulatrix yang berfungsi sebagai penerima penis lebah jantan saat kawin,
dan diantara vagina dan oviduct terdapat kantong yang disebut spermatheca yang
berfungsi menyimpan spermatozoa hasil perkawinan ratu dengan jantan. Saat ovum
keluar dari oviduct menuju vagina dan saat spermatozoa keluar dari spermatheca
menuju vagina, saat itulah terjadi fertilisasi di vagina . Spermatheca dapat
menyimpan kurang lebih 200 juta spermatozoa, hal ini sangat memungkinkan bagi
lebah ratu dapat membuahi telur-telurnya sampai beberapa tahun.
Selanjutnya kita akan bahas tentang metamorfsis lebah
trigona, pada artikel mendatang sebagai lanjutan dari tulisan ini.
See you letter…
No comments:
Post a Comment
Agar blog ini lebih baik, mohon isi komentar di bawah sebelum Anda meninggalkan blog kami. Terima kasih atas kunjungannya...