Dilarang Panen

Memanen madu memang saat yang ditunggu-tunggu oleh setiap peternak lebah, manisnya madu sama dengan manisnya menerima uang hasil penjualan madu. Satu bulan sebenarnya waktu yang singkat bagi pembudidaya lebah trigona untuk melakukan pemanenan. Tapi, seperti seorang pria yang kecanduan rokok, panen madu dan beepollen adalah sesuatu hal yang dirindukan dan ditunggu-tunggu.


Namun apa jadinya bila tiba-tiba Komunitas kami melakukan pemberitahuan ke seluruh peternak binaan bahwa “di larang memanen madu dan beepollen”, sampai dengan batas waktu yang belum bisa ditentukan.

Larangan ini diambil karena nyaris sepanjang bulan Januari ini curah hujan yang mengguyur daerah kami cukup tinggi dengan intensitas yang panjang. Sejak pagi menjelang hingga sore tiba, hujan turun dan hanya menyisakan jeda waktu yang sangat singkat. Koloni lebah trigona hanya sanggup menjangkau sumber pakan yang terdekat di sekitar peternakan. Bila curah hujan tinggi dan tak henti-henti, sudah dapat dipastikan koloni lebah mesti memakan madu dan beepollen yang disimpan didalam sarangnya. Kita harus pahami dan maklumi, bahwa sebenarnya para lebah trigona menyimpan madu dan beepollen sebagai simpanan mereka untuk memenuhi kebutuhan pakan saat musim seperti sekarang.

Adanya larangan memanen madu dan beepollen, selain pertimbangan cuaca juga berdasarkan pengalaman berharga kami pada awal bulan kemarin. Demi sebotol madu yang ditunggu pemesan yang sudah menunggu di workshop dari pagi sampai siang, teman-teman komunitas memanen 10 kotak koloni di peternakan inti. Seminggu berselang saat melakukan pemeriksaan kotak koloni kami menemukan bahwa dari 10 kotak koloni tersebut, 5 koloni lebah trigona mati berserakan di dalam sarangnya dan 2 koloni hilang dari sarang tanpa jejak dan diprediksi kabur. Tentu saja kejadian tersebut tidak sebanding dengan hasil yang diperoleh, 250 ml madu ditukar dengan hilangnya 7 kotak koloni permanen. Kerugian  yang lumayan besar. Namun hal tersebut dapat diambil sebagai pelajaran yang berharga agar ke depan tidak terulang hal serupa.

Untuk mencegah kahancuran koloni lebah trigona di lingkungan peternak binaan komunitas, larangan ini sudah di sampaikan, bahkan ada himbauan agar peternak melakukan pemantauan aktif terhadap koloni lebah, intensitas pemeriksaan dilakukan 2 hari sekali. Bila dalam sarang tidak ada sedikit pun cadangan makanan bagi lebah trigona maka kami akan memberikan madu lebah trigona yang sudah di encerkan sebagai sumber pakannya. Metode ini di harapkan dapat menyelamatkan lebah trigona dari bencana kelaparan. Pemberian pakan ini hanya dilakukan di saat-saat krusial seperti sekarang. Setelah masa ini lewat, peternak binaan kami wajib memegang teguh budidaya lebah trigona secara organic. Stop, memberi pakan tambahan!

Lalu dari manakah madu untuk tambahan pakan tersebut? Madu trigona untuk bahan pakan tambahan ini kami peroleh melalui pemburuan yang dilakukan oleh Tim Pemburu koloni Komunitas kami. Tim ini bekerja sebagai pengumpul koloni lebah trigona yang diambil dari media alami. Koloni alami ini diperuntukkan sebagai bahan koloni yang akan dipindah ke media sarang buatan, sebagian hasilnya berupa madu dan beepollen kami simpan untuk cadangan makanan lebah dan untuk memenuhi pesanan konsumen. Walau demikian, dengan metode pemburuan ini tidak mungkin dapat memenuhi semua pesanan, karena pada musim seperti sekarang, baik di media sarang alami maupun di sarang ternak jumlah madu dan beepollennya sangat terbatas bahkan mesti bijaksana dalam mengambilnya karena harus tetap mengutamakan kebutuhan koloni lebah trigona terhadap pakannya ketimbang kepentingan bisnis.    

Kalau tidak panen, tidak punya uang. Ya, begitulah faktanya. Lebih baik sebentar tidak memperoleh hasil daripada selamanya tidak mendapatkan hasil. Musim penghujan diprediksi akan berakhir pada pertengahan atau akhir bulan Februari, artinya sampai 2 bulan ke depan kami harus bersabar untuk tidak memanen. Adanya penundaan waktu panen ini tentu berakibat pula ke pemenuhan pesanan madu dan beepollen yang datang ke Komuitas kami. Semoga para konsumen tidak terlalu kecewa dan memaklumi keadaan ini. Namun demikian kami tetap berupaya memenuhinya dengan cara kami sendiri dengan tetap mengutamakan kejujuran, Anti Oplosan dan Anti Pemalsuan. Karena bagi kami kepercayaan konsumen lebih tinggi derajatnya ketimbang keuntungan finansial. Semoga kami tetap tak tergoyahkan untuk senantiasa menyediakan produk pertrigonaan yang original dan murni bagi Anda semua. Amiin... 


Beginilah nasib peternak lebah trigona, hehehe... (musti sabar dan bijaksana)

No comments:

Post a Comment

Agar blog ini lebih baik, mohon isi komentar di bawah sebelum Anda meninggalkan blog kami. Terima kasih atas kunjungannya...

Adbox

@trigonasfarmer