Kemuliaan Lebah di Bumi

Sesungguhnya tiada satu pun mahluk di bumi yang Allah ciptakan dengan kesia-siaan terutama Lebah. Lebah dapat diumpamakan sebagai jelmaan malaikat di bumi, ia menjalani hidup hanya menempuh jalan yang telah Allah takdirkan kepada bangsanya yaitu sebagai mahluk yang mulia dan bermanfaat bagi kelangsungan hidup mahluk lainnya.
Untuk memahaminya, kita dapat tengok pada Kitab Suci Al-Qur'an surat An-Nahl ayat 68, penggalan demi penggalan dari ayat tersebut akan coba dikorelasikan dengan fakta teknis dan ilmiah para lebah di bumi, walau pun mungkin hanya sebatas kemampuan, pengalamam dan pengetahuan yang penulis miliki saja. semoga dapat bermanfaat.

"Dan Rabbmu mewahyukan kepada lebah hendaknya buatlah sarang-sarang di bukit-bukit dan di pohon-pohon dan tempat yang dibuat oleh manusia" An- Nahl; 68


SANG PENERIMA WAHYU
"Dan Rabbmu mewahyukan kepada lebah ...." Menengok ayat tersebut, dari sekian banyak penciptaan mahluk oleh Allah, lebah amat di spesialkan. Melalui wahyu Tuhan telah mengatur tempat tinggal para lebah. kalimat wahyu di atas juga menggambarkan derajat kemuliaan lebah yang Allah berikan kepadanya. Pada tingkatan derajat manusia, hanya seorang Nabi dan Rasul sajalah yang berhak menerima wahyu dari Allah, sungguh luar biasa diantara sekian banyak jenis binatang hanya lebah saja yang menerima derajat kemuliaan dari Tuhan. 
RUMAH SANG LEBAH
".....buatlah sarang-sarang di bukit-bukit dan di pohon-pohon dan tempat yang dibuat oleh manusia
Awal ketertarikan penulis terhadap lebah yaitu ketika memperhatikan dua jenis lebah yang memiliki kebiasaan bersarang di bagian-bagian kontruksi rumah. 
Jenis yang pertama, lebah bersengat yang terlihat bersarang di sekitar rumah adalah apis cerana. Lebah jenis ini biasanya bersarang di pojokan dapur, ditempat penyimpanan kayu bakar dan di atas para-para (langit-langit) ruangan. Kehadirannya memang menimbulkan rasa khawatir karena sengatannya cukup berbahaya, terutama bagi anak-anak. 
Jenis yang kedua adalah lebah tak bersengat (apis trigona), lebah jenis ini merupakan jenis lebah yang paling banyak dijumpai tinggal di beberapa bagian kontruksi rumah di daerah kami. Lebah Trigona merupakan jenis lebah paling dekat dengan keseharian manusia. Beberapa tahun lalu penulis sempat merenung, mengapa lebah trigona ingin tinggal di dekat manusia. Kini penulis bisa menjawabnya dengan penuh yakin, mereka ingin dipelihara manusia sesuai takdirnya untuk memenuhi beberapa kebutuhan manusia yaitu kesehatan dan pangan. Mengapa pangan? kita tentu semua tahu bahwa lebah trigona merupakan salah satu serangga yang berjasa akan penyerbukan tanaman-tanaman yang sebagiannya kita konsumsi sehari-hari.
".....buatlah sarang-sarang di bukit-bukit..." Pada kenyataannya lebah memang lebih mudah dijumpai di daerah perbukitan, walau di dataran rendah pun dapat juga kita jumpai keberadaannya. di bukit-bukit lebah bersarang di berbagai media seperti di batu berongga dan bahkan di tebing-tebing tanah yang terjal.
"...dan di pohon-pohon...." Hampir semua jenis lebah menyukai tinggal di beberapa bagian pepohonan. Jenis-jenis lebah tertentu memilih pohon yang memiliki rongga atau lubang, ada juga yang mampu memanfaatkan percabangan dan ranting-ranting pohon sebagai rumahnya, bahkan yang lebih ekstrim lagi ada jenis lebah yang memilih sarang di dalam sarang salah satu predatornya yaitu semut, lebah jenis ini adalah apis trigona spesies spinipes.
 Entrance Trigona Iridipennis di Pohon Manggis

 Koloni T. Iridipennis di pindah ke kotak kayu biar serasa di lubang Pohon Manggis

 "....dan tempat yang dibuat oleh manusia" pada penggalan ayat ini sangat jelas, lebah sudah Allah perintahkan agar bersarang di tempat apa pun yang di buat oleh manusia tentunya sesuka lebah sendiri apakah ia berkenan atau tidak, bila ia tidak suka, sebagai mahluk merdeka ia boleh menempati tempat yang lainnya (selain bikinan manusia). Penafsiran  penulis tentang "tempat yang dibikin manusia" yaitu tempat apa pun yang dibuat oleh manusia yang memungkinkan dapat ditinggali oleh kawanan lebah, bisa sarang buatan yang disengaja dibuat, bisa media lain yang tidak sengaja dibuat untuk sarang lebah tapi disukai oleh lebah. Tafsiran penulis berdasarkan kenyataan yang ada, bahwa lebah trigona di daerah kami biasa memilih rumahnya di beberapa bagian kontruksi rumah penduduk, kandang-kandang ternak, gubuk-gubuk di kebun dan di sawah-sawah, dan di tempat apa saja yang dibuat oleh manusia untuk kepentingan manusia sendiri.

Wallahu'alam bi shawab

No comments:

Post a Comment

Agar blog ini lebih baik, mohon isi komentar di bawah sebelum Anda meninggalkan blog kami. Terima kasih atas kunjungannya...

Adbox

@trigonasfarmer